Video Khotbahnya Viral, Pendeta Gilbert Lumoindong Minta Maaf

    Video Khotbahnya Viral, Pendeta Gilbert Lumoindong Minta Maaf

    Jakarta - Video tokoh Kristen Indonesia, Pendeta Gilbert Lumoindong, menyampaikan permohonan maaf ke publik terkait video khotbahnya yang viral di media sosial. Gilbert menyampaikan permohonan maaf itu usai menemui Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK).

    Seperti dilansir dalam Detik.com, Gilbert menemui JK di kediaman JK di kawasan Jakarta Selatan, Senin (15/4/2024). Pendeta Gilbert berterima kasih kepada JK yang menyambut baik kedatangannya.

    "Pertama-tama terima kasih buat Pak JK, Pak Prof Komaruddin Hidayat dan juga Pak Imam. Jadi yang selanjutnya izinkan saya ucapkan minal aidin wal faizin buat seluruh kawan-kawan yang merayakan Hari Raya Idul Fitri dan di momen yang sebetulnya indah ini biarlah jangan ada ketegangan di kita, " kata Gilbert.

    Gilbert mengatakan pernyataannya tidak bermaksud mengolok-olok atau menghina umat Muslim. Dia menyadari bahwa keberlangsungan hari raya Idul Fitri dan Paskah seharusnya membuat suasana menjadi baik.

    "Pertama-tama, sebelum saya lanjutkan kalimat saya ini dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada. Karena sebetulnya kita lagi sibuk setelah pilpres, mau menyambut pilkada, dan baru saja merayakan Idul Fitri hari raya yang baik, dan umat Kristen baru saja merayakan kebangkitan Kristus lalu menyambut kenaikan ke surga saya pikir ini suasana yang seharusnya baik, " tuturnya.

    "Untuk itu sekali lagi saya meminta maaf atas segala kegaduhan. Beberapa catatan yang perlu saya garis bawahi yang pertama pasti tidak ada niat saya untuk mengolok-olok apalagi menghina, sama sekali tidak, " ujarnya.

    Gilbert menjelaskan pernyataannya yang viral itu disampaikan saat memberi khotbah ibadah Minggu. Dia mengatakan pernyataannya bukan disampaikan untuk umum.

    "Lalu kemudian beberapa hal juga yang perlu diketahui yang kedua itu adalah ibadah intern yang tidak berlaku untuk umum. Tetapi karena jemaat kita ada dua, ada jemaat gereja, ada jemaat online, jadi otomatis ada di YouTube kami. Tetapi itu jelas ada tulisan ibadah Minggu, karena itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk umum, " jelasnya.

    Gilbert menilai masyarakat menanggapi pernyataannya dengan kaca mata yang berbeda. Di sisi lain, dia memahami ibadah Muslim dan Kristen yang memiliki perbedaan.

    "Tetapi yang pasti bahwa penjelasan itu bukan penjelasan yang lengkap. Penjelasan yang lengkap sebetulnya itu sebagai autokritik umat Kristiani di mana saya bilang bahwa ibadahnya orang Muslim, misalnya, cukup setengah mati. Kenapa setengah mati, karena berat, sehari lima kali. Kita orang Kristen seminggu sekali, udah itu seminggu sekalinya juga duduknya santai-santai, " ujarnya.

    Selain itu, Gilbert mengklarifikasi pernyataannya yang menyinggung ibadah zakat umat Muslim. Dia mengaku telah mendapat penjelasan dari JK soal itu.

    "Nah itu yang saya bilang dan kebetulan di umat Kristen ada kepercayaan misalnya tentang memberi 10%. Di pengetahuan saya, wah umat Muslim di situnya yang agak lebih gampang 2, 5%. Tapi setelah bicara sama Pak JK hari ini dia bilang, 'Oh salah pendeta, 2, 5% itu cuma zakat, belum infaq, belum sedekahnya, belum wakafnya. Itu lebih berat lagi, " kata Gilbert.

    "Jadi untuk itu sekali lagi saya minta maaf kegaduhan ini, tapi percayalah kebersamaan Indonesia selalu ada di hati saya dan di hati saya selalu ada persatuan karena dasar khotbahnya kalau didengar hari itu, itu justru tentang kasih, kasihlah sesamamu, " tambahnya.


     

     

    Sumedang

    Sumedang

    Artikel Sebelumnya

    Masyarakat Sumedang Apresiasi Polisi Patroli...

    Artikel Berikutnya

    Penanganan Perkara Penemuan Bayi Meninggal...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    BINUS Learning Community Palembang Mengadakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan Tema "Cara Mudah Menentukan Harga Jual Produk yang Tepat!"
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Tekankan Peran Penting Pemuda Muhammadiyah Dalam Wujudkan Indonesia Emas 
    Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Anumerta ke Almarhum AKP Ulil Ryanto
    Kapolres Sumedang beserta Dandim 0610 Sumedang, Lepas Peserta Program Mudik Gratis Polres Sumedang 
    Polres Sumedang Polda Jabar Giatkan Patroli Malam dalam Ops Jaran Lodaya 2024 untuk Cegah Pencurian Kendaraan Bermotor
    Bhabinkamtibmas Polsek Wado, Jalin Silaturahmi dengan Warga Dusun Wado girang
    Bhabinkamtibmas Polsek Jatinangor Melaksanakan Pengencekan Logistik Pemilu di PPS Desa Binaan
    Polsek Cisarua Terus Lakukan Patroli Jalan Kaki untuk Ciptakan Kondisi Aman di Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
    Wanita di Bandung Jual 21 Senpi Ilegal Titipan Suami, Penyuplai Diburu
    Pengedar Obat Terlarang Terkapar Dikeroyok Kawannya, Polisi Amankan 5 Pucuk Senpi dan 1,247 Juta Butir Obat Terlarang di Rumah Terduga Pelaku
    Kapolres Sumedang beserta Dandim 0610 Sumedang, Lepas Peserta Program Mudik Gratis Polres Sumedang 
    Forkopicam Ujungjaya laksanakan Apel Gerakan Sumedang Bebas Alat Peraga Kampanye (APK) pada tahapan masa tenang Pemilu 2024
    Kapolsek Tanjungkerta Polres Sumedang Polda Jabar menghadiri Kegiatan Rapat Minggon Kecamatan Tanjungkerta
    Kanit binmas Polsek Tanjungkerta menghadiri giat pekan kreativitas SMPN 1 Tanjungkerta
    Bhabinkamtibmas Polsek Wado, Jalin Silaturahmi dengan Warga Dusun  Maleber
    Polres Sumedang Gelar Do'a Bersama dan Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW Menjelang Pengamanan Pemilu 2024
    Patroli Gabungan TNI-Polri Guna Jaga Kondusifitas Wilayah Jelang Pemilu Tahun 2024
    Kompak Bhabinkamtibmas dan Babinsa melaksanakan penjagaan Logistik Pemilu 2024 di Gudang PPS Kantor Desa Binaan

    Ikuti Kami